MAKALAH
BOTANI TUMBUHAN TINGGI ( BTT )
Tentang
“MORFOLOGI BUAH”
Oleh
Nama: Akhiruddin
Prody : Pendidikan Biologi
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
(STKIP) Hamzanwadi Selong
Tahun Akademik
2009/2010
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................... 1
- Latar Belakang............................................................................................... 1
- Pembatasan Masalah...................................................................................... 2
- Perumusan Masalah....................................................................................... 2
- Tujuan............................................................................................................ 2
- Manfaat.......................................................................................................... 2
BAB II BUAH
SEMU.............................................................................................. 3
- Proses Tebentuknya Buah Semu.................................................................... 3
- Buah Semu Tunggal....................................................................................... 3
- Buah Semu Ganda......................................................................................... 4
- Buah Semu Majemuk..................................................................................... 5
BAB III
SIMPULAN dan SARAN......................................................................... 6
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................... 7
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Buah adalah suatu hasil dari proses
akhir yang mulai dari penyerbukan atau persarian. Pada hakikatnya buah hanya
dibedakan kedalam 2 jenis, yang pertama adalah buah semu dan yang kedua adalah
buah sejati. Tak lepas dari penamaan buah tersebut menjadi buah sejati dan buah
semu dapat dilihat dari struktur buah dan bagian – bagian buah yang ada pada
buah. Misalnya dikatakan buah sejati atau buah sebenarnya adalah ketika bentuk
buah tidak terhalangi oleh bagian - bagian buah yang ada, pengecualian tetap
ada, seperti pada buah jambu mete terlihat tangkai bunga yang membesar seperti
buah, padahal bagianyang membesar itu bukan buah tapi tangkai buah.
Dikatakan buah semu karena terlihat
bagian – bagian yang menghalangi atau membungkus buah yang sebenarnya, seperti
pada buah ciplukan bagian buahnya terhalang oleh kelopak bunga yang ikut tumbuh
dalam proses pembuahan dan kemudian tumbuh dan membungkus bagian buah yang
sebenarnya .
Selain itu, ada juga pengkhususan –
pengkhususan pada buah, seperti buah semu dibagi lagi menjadi buah semu tunggal,
buah semu ganda, dan buah semu majemuk. pada buah semu kadangkala bentuknya
dapat menipu dan membuat keliru khususnya bagi orang – orang awam yang tidak
mengenal bagian mana yang disebut buah pada buah semu, kadang kita juga suka
tertipu oleh bentuk buah semu yang sebenarnya dan bagian lain yang ikut tumbuh yang lebih memikat perhatian
dibandingkan dengan bagian buah yang sebenarnya.
B. Pembatasan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
dibahas, topic yang diambil untuk makalah ini adalah ikhtisar buah semu.
Berbicara mengenai pembatasan masalah, maka pembahasan yang akan dikaji dalam
topic ini adalah mengenai buah semu tunggal, semu ganda dan semu majemuk.
Adapun lain dari pada itu, tidak akan dibahas dalam makalah ini.
C. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang dan
pembatasan masalah diatas, dibawah ini akan dikemukakan masalah – masalah yang
melandasi penulisan makalah ini, yaitu:
Bagaimana buah semu tunggal
terbentuk?
Bagaimana buah semu ganda terbentuk?
Bagaimana buah semu majemuk terbentuk?
D. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada,
tujuan dibuat makalah ini meliputi hal – hal berikut:
Ingin mengetahui bagaimana
terbentuknya buah semu tunggal.
Ingin mengetahui bagaimana
terbentuknya buah semu ganda.
Ingin mengetahui bagaimana terbentuknya
buah semu majemuk.
E. Manfaat
Hasil pembahasan tentang Buah semu ini
diharapkan dapat dimanfaatkan dan diterapkan oleh pihak – pihak berikut ini
untuk kegunaan dibawah ini.
Pembaca dapat mengetahui tentang kajian buah
semu dan dapat membedakan antara buah semu yang satu dengan yang lainnya.
Bagi para mahasiswa STKIP yang nantinya akan
menjadi seorang guru diharapkan dapat memberikan penjelasan tentang buah semu
ini dalam kegiatan pembelajaran pada siswa – siswanya.
Bagi para guru juga harus lebih mengetahui dan
memahami serta dapat menjelaskan tentang ikhtisar buah semu yang bersifat agak
sulit untuk dicerna oleh siswa.
BAB II
BUAH SEMU
Buah semu atau sering juga disebut buah tertutup yaitu
jioka buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian – bagian lain pada
bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, menrik
perhatian, dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat atau dapat
dimakan), sedangkan buah yang sebenarnya kadang – kadang tersembunyi.
A.
Proses
Terbentuk Buah Semu
Jika penyerbukan pada bunga telah
terjadi dan kemudian diikuti pula dengan pembuahan maka bakal buah akan tumbuh
menjadi buah dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh
menjadi biji.
Pada pembentukan buah adakalanya
bagian bunga selain bakal buah ikut tumbuh dan merupakan suatu bagian buah,
sedang umumnya segera setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan, bagian –
bagian bunga selain bakal buah segera layu dan gugur. Tapi pada buah semu
bagian bunga tersebut ikut tumbuh dan membesar sehingga bagian yang membesar
tersebut disebut buah padahal sebenarnya bukan buah. Buah yang seperti itu
disebut buah semu.
B. Buah semu tunggal
Buah semu tunggal yaitu, Buah semu
yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini, selain
bakal buah ada bagian lain bunga
yang ikut membentuk buah, misalnya:
Tangkai bunga, pada buah jambu mete ( anacardium
oc. Cidentale L.), pada prosesnya buah ini berkembang akan tetapi tangkai
bunga pada buah mete ikut tumbuh dan membesar serta berdaging tebal dan bagian
tebal itu berisi cadangan makanan. Sedangkan buah yang yang sebenarnya adalah
terletak diujung bagian yang membesar itu (metenya). Untuk lebih jelasnya lihat
gambar dibawah ini.
gambar 1.1 buah mete
Kelopak bunga, pada buah ciplukan (physalis minima
L.). pada prosesnya buah ini berkembang akan tetapi kelopak bunga pada buah
ciplukan termodifikasi sedemikian rupa sehingga bagian kelopak itu melebar dan
membungkus bagian buah ciplukan sehingga buah yang sebenarnya tertutupi oleh
kelopak yang melebar tadi. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.
gambar 1.2 buah ciplukan
C. Buah semu ganda
Buah semu ganda yaitu, jika pada suatu bunga
terdapat lebih dari pada satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan
kemudian masing – masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada
bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh dan merupakan bagian buah yang
menarik perhatian (dan seringkali berguna). Misalnya buah arbe (Fragraria
vesca L.). pada prosesnya bakal buah yang banyak dan bebas satu sama lain
tadi akan tumbuh dan berkembang, akan tetapi bagian bunga ( dasar bunga) pada
buah arbe ikut tumbuh dan membesar serta berdaging tebal dan bagian tebal itu
berisi cadangan makanan. Sedangkan buah yang yang sebenarnya adalah yang tampak
seperti titik – titik hitam kecil. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar berikut:
gambar 1.3 buah arbe
D. Buah semu majemuk
Buah semu majemuk yaitu, buah semu yang terjadi
dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja
misalnya buah nangka (Artocharpus Integra Merr.), yang terjadi dari ibu
tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun tenda bunga pada ujungnya
berlekatan satu sama lain, sehingga merupakan kulit buah semu ini. Untuk lebih
memperjelas dapat dilihat gambar buah nangka berikut ini :
gambar 1.4 buah nangka
Itulah pembahasan mengenai buah semu yang
terbagi lagi menjadi tiga jenis buah semu yaitu buah semu tunggal, ganda, dan
majemuk. maka dari itu kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan buah semu
dan apa saja jenis serta proses terbentuknya buah semu secara umum.
Semoga dari hasil pembahasan dari materi buah
semu ini dapat kita jadikan pedoman dan referensi dalam menjelaskan materi Biologi
yang berkenaan dengan buah semu. Sebenarnya kajian tentang buah semu ini tidak
hanya terpaku pada buah ciplukan, jambu mete, buah arbe, dan nangka saja,
melainkan masih banyak contoh dari buah semu ini, seperti jagung (zea mays),
buah terong, manggis, bunga lo (ficus glomerata roxb.),itu juga
merupakan buah semu. Adapun buah arbe, nangka, dan ciplukan adalah contoh yang
lebih diperdalam pembahasannya pada makalah ini.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan
Berdasarkan tujuan penulisan makalah ini maka
dapat ditarik tiga kesimpulan, antara lain:
Proses terbentuknya buah semu tunggal terjadi
penyerbukan dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini, selain bakal
buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah.
Proses terbentuknya buah semu ganda terjadi
penyerbukan dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama
lain. Pada buah ini, selain bakal buah yang bebas ada bagian lain bunga yang
ikut membentuk buah.
Buah semu majemuk terjadi dari bunga majemuk,
tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja yang terjadi dari ibu
tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun tenda bunga pada ujungnya
berlekatan satu sama lain, sehingga merupakan kulit buah semu ini.
B. Saran
Berdasarkan manfaat penulisan makalah ini yang
diharapkan penulis untuk saran antara lain:
1.
Bagi pembaca
sebaiknya tahu dan paham akan ikhtisar buah semu agar tidak memiliki konsepsi
yang keliru.
2.
Bagi mahasiswa
harus juga memahami seluk beluk terjadinya buah semu agar nantinya tidak
memberikan pemahaman yang tidak sesuai.
3.
Bagi para guru
sebaiknya lebih memahami lagi tentang perbedaan antara buah semu yang satu
dengan yang lain, agar dikala siswa kebingungan guru dapat memberikan
penjelasan yang lebih jelas dan memuaskan bagi siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Pudjoarinto, Agus. 1995. Botani. Cetakan
Juli. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Tjitrosoepomo,
Gembong. 1986. Taksonomi Tumbuhan. Jogjakarta: Gajah Mada University.
Tjitrosoepomo, Gembong. 2001. Morfologi
Tumbuhan. Cetakan ketiga belas. Yogyakarta:
Gadjah Mada University PRESS.
Yudianto, Suroso Adi. 1992. Mengerti
Morfologi Tumbuhan. Edisi
pertama. Bandung:
PT Tarsito.