LAPORAM HASIL PRAKTIKUM
ZOOLOGI INVERTEBRATA
”INSEKTA”
Oleh :
OLEH
Akhiruddin
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) HAMZANWADI SELONG
2010
KATA PENGANATAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah Subhanahuwata'ala, berkat izin dan karunia-Nyalah sehingga kami
memiliki kesempatan praktek dan menyelesaikan laporan praktikum ini yang
berjudul Laporan Praktikum Zoologi Invertebrata tentang Insekta sesuai dengan
waktu yang telah diberikan.
Dalam penyusunan laporan praktikum ini kami banyak
mendapat pengalaman terutama mengenai cara mengambil sampel penelitian awal dan
cara-cara penyusunan laporan ilmiah. Tentu semuanya tidak lepas dari bantuan
dan bimbingan Ibu Dosen, Asisten dan Ko Asisten serta semua yang terlibat
didalamnya. Karena itu kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :
- Neni yulianti, M.Si. selaku Dosen dan Pembimbing Mata Kuliah Zoologi Invertebrat
- Asisten dan Ko Asisten yang juga telah meluangkan waktunya dalam membimbing selama praktikum dan penyusunan laporan
- Rekan-rekan kelompok I yang secara kompak dan tertib dalam praktikum dan penyusunan laporan
- Singkatnya semua pihak yang telibat baik secara materiil maupun moril
Semoga Allah Subhanahuwata'ala
memberikan imbalan atas segala kebaikan mereka. Kami menyadari bahwa dalam
pnyusunan laporan praktikum ini banyak hal-hal yang perlu disempurnakan dan
diperbaiki, oleh karenanya kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan untuk kesempurnaan laporan paktikum ini, agar dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang memerlukannya.
Pancor, 29 Januari 2
A. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Artropoda adalah hewan dengan kaki beruas ruas dengan system saraf tangga
tali dan organ tubuh tela berkembanga pesat. Artropoda disebut juga Hexapoda
(dari bahasa Yunani,
berarti Salah satu kelas dari filum artropoda yang utama adalah insecta. Dimana
Insecta disebut pula Serangga. Serangga ditemukan di hampir semua lingkungan
kecuali di lautan.
Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi.
Lebih dari 800.000 spesies insekta sudah ditemukan. Terdapat 5.000 spesies bangsa capung (Odonata),
20.000 spesies bangsa belalang (Orthoptera), 170.000
spesies bangsa kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera),
120.000 bangsa lalat dan kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies
bangsa kepik
(Hemiptera),
360.000 spesies bangsa kumbang (Coleoptera), dan 110.000 spesies bangsa semut dan lebah (Hymenoptera)
Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar
kita misalnya lalat, kupu- kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota
insekta sangat beragam, tetapi memiliki cirri khusus,yaitu kakinya berjumlah
enam buah,sehingga disebut juga hexapoda ( hexa = enam, podos
= kaki ). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut.
Insekta merupakan satu-satunya invertebrata yang dapat terbang, dengan ukuran
tubuh yang beragam. Dengan habitat yang sangat luas insekta mempunyai peranan
yang penting dalam kehidupan manusia. Peranan yang menguntungkan antara lain:
penyerbukan tanaman oleh lebah atau insekta lain, tetapi ada juga yang
merugikan misalnya: wereng coklat menyerang hektaran tanaman padi.
Ciri-ciri insecta yaituTubuh dapat dibedakan
dengan jelas antara kepala, dada dan perut. Di Kepala terdapat :a. satu pasang
mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena sebagai
alat peraba, b.alat mulut yang sdisesuaikan untuk mengunyah, menghisap,
menjilat dan menggigit.Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang
(mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah
(labium). Dada ( thorax ) terdiri atas tiga ruas.Pada segmen terdapat sepasang
kaki.Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya,yakni :Kaki untuk
menggali ( anjing tanah ), Kaki untuk meloncat ( belalang ), Kaki untuk
berenang (kumbang air ), Kaki untuk pengumpil serbuk sariKaki untuk berjalan (
kumbang tanah ), Kaki untuk memegang ( belalang sembah ). Pada setiap
mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat dua pasang sayap,
tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap. Perut (abdomen) memiliki sebelas
(11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada belalang betina, bagian belakang perut
terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada segmen
pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum. Alat pencernaan
terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum dan anus.
Sistem saraf tangga tali. Sistem pernafasan dengan sistem trakhea. Sistem
peredaran darah terbuka. Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan
internal. Tempat hidup di air tawar dan darat. Umumnya serangga mengalami
perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur sampai dewasa.
Telah kita ketahui serangga ditemukan di hampir semua lingkungan kecuali
di lautan.
Dan banyak sekali jumlahnya , maka kajian tentang serangga sangat menarik untuk
dikaji. Maka untuk menambah wawasan tentang mata kuliah zoologi invertebrata,
khususnya pembahasan tentang filum artropoda, dan sampelnya adalah kelas
insecta, dilakukan praktikum lapangan
tentang serangga siang dan serangga malam.
b. Tujuan
Tujuan praktikum lapangan ini adalah :
1. Mengenal beberapa anggota Artropoda [Ex : serangga]
2. Mampu mengidentifikasi jenis–jenis serangga yang ada di
lahan pertanian bapak Samsul lutfi
3. Menentukan keanekaragaman serangga tersebut.
c. Manfaat
1. Dapat mengetahui atau mengenal beberapa filum athropoda.
2. Dapat mengetahui banyaknya jenis-jenis serangga.
3. Dapat engetahui jenis-jenis serangga malam dan jenis-jenis serangga
siang
3. Dapat mengidentifikasijenis serangga .
B. METODE
a. Pelaksanaan
Tempat : Lahan pertanian bapak samsul lutfi
Waktu : Pengambilan sampel
dilakukan pada sore dan pagi hari ( 25 – 26 januari 2010
b. Alat dan Bahan
-
Pitfaal
-
Air deterjen
-
Penyaring
-
Pinset
-
Cawan Petri
-
Botol sampel
-
Kertas Label
c. Prosedur Kerja
1.
Pitfaal diisi dengan air detergen, dengan batas air
deterjen sampai ¾ gelas
2.
Lubang dibuat pada tanah sesuai dengan ukuran
pitfaal
3.
Pitfaal ditanam dengan ujung atasnya sejajar gengan
tanah
4.
Dilakukan 2 kali pemasangan Pitfaal pada pukul
18.00 pm dan 06.00 am.
5.
Sampel serangga disaring setelah 12 jam
6.
Sampel serangga diidentifikasi, dihitung jumlah
serta tingkat keanekaragamannya.
7.
Laporan hasil pengamatan dibuat perkelompok.
d. Hasil Pengamatan
TABEL 1 : SERANGGA
SIANG
NO
|
SUKU
|
PERANGKAP KE
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
||
1
|
Semut
|
0
0
0
0
0
|
2
0
0
0
0
|
2
13
0
0
0
|
0
0
1
0
0
|
0
0
0
0
1
|
0
3
0
0
0
|
1
10
0
1
0
|
2
|
Nying-nying
|
|||||||
3
|
Lalat
|
|||||||
4
|
Belalang
|
|||||||
5
|
lebah
|
TABEL 2 : SERANGGA
MALAM
NO
|
SUKU
|
PERANGKAP KE
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
||
1
|
Semut
|
0
0
0
0
|
2
0
0
0
|
0
0
15
0
|
1
0
4
0
|
1
1
5
0
|
0
0
0
1
|
1
0
18
2
|
2
|
Kecoa
|
|||||||
3
|
Nying-nying
|
|||||||
4
|
Nyamuk
|
e. Analisis data
ANALISIS DATA
SERANGGA SIANG
No
|
SUKU
|
|
Ni
|
Pi
|
LnPi
|
PiLnPi
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
||||||
1
|
Semut
|
0
|
2
|
2
|
0
|
0
|
0
|
1
|
5
|
0,1470588235
|
−1,916922612
|
−0,2819003841
|
2
|
Nying-nying
|
0
|
0
|
13
|
0
|
0
|
3
|
10
|
26
|
0,7647058824
|
−0,2682639865
|
−0,2051430485
|
3
|
Lalat
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0,02941176471
|
−3,526360524
|
−0,103716486
|
4
|
Belalang
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0,02941176471
|
−3,526360524
|
−0,103716486
|
5
|
Lebah
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0,02941176471
|
−3,526360524
|
−0,103716486
|
∑
|
|
0
|
2
|
15
|
1
|
1
|
3
|
12
|
34
|
1
|
−12,76426817
|
−0,7981928906
|
Analisis data : H’ = −∑(PiLnPi)
= −[ (S-1) +
1] (PiLnPi)
= −(4+1) (PiLnPi)
= −5 (PiLnPi)
= −5 ( -
0,7981928906)
= 3,990964453 ≈ 3,99,
menunjukkan keanekaragaman yang tinggi (H’
> 3,5)
ANALISIS DATA
SERANGGA MALAM
No
|
SUKU
|
PERANGKAP
|
Ni
|
Pi
|
LnPi
|
PiLnPi
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
||||||
1
|
Semut
|
0
|
2
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
5
|
0,09803921564
|
−2,32238772
|
−0,2276850706
|
2
|
Kecoa
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0,01960784314
|
−3,931825633
|
−0,07709462027
|
3
|
Nying-nying
|
0
|
0
|
15
|
4
|
5
|
0
|
18
|
42
|
0,8235294118
|
−0,1941560144
|
−0,1598931883
|
4
|
Nyamuk
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
2
|
3
|
0,0588232941
|
−2,833213344
|
−0,1666546085
|
∑
|
|
0
|
2
|
15
|
5
|
7
|
1
|
21
|
51
|
1
|
−9,281582711
|
−0,6313324812
|
Analisis data H’ : −∑
PiLnPi = −[(S-1) +1] [PiLnPi]
= −[(4-1) +1] [PiLnPi]
= − [4] [PiLnPi]
= − 4(-0,6313324812)
= 2, 525329925 ≈ (2,52)
H’ berkisar antara 1,5 - 3,5.
jadi keanekaragamannya sedang.
C. PEMBAHASAN
Pada praktikum tentang serangga siang dan malam yang dilakukan pada
tanggal 25 − 26 januari 2010 disekitar
sawah warga pancor, kami mendapatkan hasil bahwa terdapat serangga dari
berbagai spesies. Dan pada praktikum dapat diketahui bagaimana tingkat
keanekaragaman serangga di sekitar sawah warga pancor yang menjadi lokasi
praktikum kami. Pada hasi pengamatan untuk serangga siang, didapatkan 5 spesies
serangga dari beberapa jenis kelas insekta yang telah ada. Untuk serangga malam
didapatkan 4 spesies serangga dari beberapa jenis kelas insecta
Untuk serangga siang, spesies yang pertama adalah semut , dimana pada
plot pertama, keempat,keenam tidak didapatkan adanya semut, pada plot kedua
jumlah semutnya yaitu 2 ekor, pplot ketiga jumlahnaya yaitu 2 ekor. Speies
kedua yaitu nying-nying dimana pada plot 1, 2, 4, 5 tidak ditemukan tetapi pada
plot 3 ditemukan sebanyak 13 ekor, pada plot 6 berjumlah 3 ekor dan plot 7
sebanyak 10 ekor. Spesies yang ketiga yaitu lalat, dimana pada plot 4 saja
ditemukan yaitu sebanyak 1 ekor dan pada plot yang lainnya tidak ditemukan.
Spesies keempat yaitu belalang yang hanya terdapat pada plot 7 sebanyak 1 ekor.
Sedangkan pada plot yang lain tidak di temukan.
Pada analisis data untuk serangga siang didapatkan indeks keanekaragaman
tinggi karena pada perhitungannya nilai indeks keanekaragaman serangga siang
yaitu 3,99. dan kiata ketahui apabila indeks keanekaragaman lebih besar dari
3,5 menunjukkan keanekaragaman tinggi.
Pada pengamatan serangga malam didapatkan 4 spesies serangga yaitu
semut, kkecoa, nying-nying dan nyamuk. Jumlah semut dari semua plot yaitu 5
ekor, jumlah kecoa dari semua plot 1 ekor, jumlah dari semua plot yaitu 42 dan
nyamuk 3 ekor. Indeks keanekaragaman untuk serangga malam menunjukkan indeks
keaneanekaragaman sedang, dimana nilai indeks keanekaragamannya yaitu 2,52
berkisar antara 1,5 sampai 3,5.
Perbedaan jenis hewan yang ditemukan pada setiap plot menunjukkan bahwa
insekta mempunyai banyak jenis. Perbedaan jenis hewan yang ditemukan pada waktu
siang dan malam menunjukkan adanya pengaruh lingkungan terhadap aktifitas
setiap spesies. Pada indeks keanekaragaman terdapat perbedaan juga dimana pada
malam hari lahan pertanian menunjukkan indeks keanekaragaman sedang dan pada
siang hari menunjukkan keanekaragaman tinggi, ini diakibatakan oleh banyak
faktor seperti tingkat adaptasi suatu spesies terhadap lingkungan dan struktur
tubuh yang dimiliki, pada waktu penelitian tidak efesien yaitu terjadinya
hujan.
Adapun pembahasan ciri-ciri dan klasifikasi serangga siang dan serangga
malam yang telah didapatkan,yaitu :
a.semut
KLASIFIKASI
ILMIAH
Kerajaan:
|
Animalia
|
Filum:
|
Artropoda
|
Kelas:
|
Insekta
|
Ordo:
|
Hymenoptera
|
Upaordo:
|
Apokrita
|
Superfamili:
|
Vespoidea
|
Famili:
|
Semut adalah serangga eusosial yang berasal dari keluarga Formisidae,
dan semut termasuk dalam ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut
terbagi atas lebih dari 12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar
di kawasan tropis. Semut dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang
teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan semut per koloni. Jenis semut
dibagi menjadi semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat
menguasai dan memakai sebuah daerah luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni
semut kadangkala disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni
mereka yang membentuk sebuah kesatuan.
Semut telah menguasai hampir seluruh bagian tanah di Bumi.
Hanya di beberapa tempat seperti di Islandia,Greenland dan Hawaii, mereka tidak menguasai daerah tesebut. Di saat jumlah
mereka bertambah, mereka dapat membnetuk sekitar 15 - 20% jumlah biomassa hewan-hewan besar.
Rayap, terkadang disebut semut putih, tidak memiliki
hubungan yang erat dengan semut, walaupun mereka memiliki struktur sosial yang
sama. Semut
beludru, walaupun menyerupai semut besar, tapi mereka merupakan
tawon betina yang tidak bersayap Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu
kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut). Morfologi semut cukup jelas
dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki antena, kelenjar
metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai
semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga
dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam
petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang
kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).
Tubuh semut, seperti serangga lainnya, memiliki eksoskeleton
atau kerangka luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat
menempelnya otot, berbeda dengan kerangka manusia dan hewan bertulang
belakang. Serangga tidak memiliki paru-paru, tetapi mereka memiliki lubang-lubang
pernapasan di bagian dada bernama spirakel
untuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka. Serangga juga tidak
memiliki sistem peredaran darah tertutup. Sebagai gantinya, mereka memiliki
saluran berbentuk panjang dan tipis di sepanjang bagian atas tubuhnya yang
disebut "aorta punggung" yang fungsinya mirip dengan jantung. sistem saraf semut terdiri dari sebuah semacam
otot saraf ventral yang berada di sepanjang tubuhnya, dengan beberapa buah ganglion
dan cabang yang berhubungan dengan setiap bagian dalam tubuhnya.
Pada kepala semut terdapat banyak organ sensor. Semut,
layaknya serangga lainnya, memiliki mata
majemuk yang terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil dan
tergabung untuk mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga punya tiga
oselus di bagian puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan
polarisasi. Kebanyakan semut umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan
beberapa jenis dari mereka buta. Namun, beberapa spesies semut, semisal semut
bulldog Australia,
memiliki penglihatan yang baik. Pada kepalanya juga terdapat sepasang antena yang membantu semut mendeteksi rangsangan kimiawi.
Antena semut juga digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi
feromon yang dikeluarkan oleh semut lain. Selain itu, antena semut juga berguna
sebagai alat peraba untuk mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya.
Pada bagian depan kepala semut juga terdapat sepasang rahang atau mandibula
yang digunakan untuk membawa makanan, memanipulasi objek, membangun sarang, dan
untuk pertahanan. Pada beberapa spesies, di bagian dalam mulutnya terdapat
semacam kantung kecil untuk menyimpan makanan untuk sementara waktu sebelum
dipindahkan ke semut lain atau larvanya.
Di bagian dada semut terdapat tiga pasang kaki dan di ujung
setiap kakinya terdapat semacam cakar kecil yang membantunya memanjat dan
berpijak pada permukaan. Sebagian besar semut jantan dan betina calon ratu
memiliki sayap. Namun, setelah kawin betina akan menanggalkan sayapnya dan
menjadi ratu semut yang tidak bersayap. Semut pekerja dan prajurit tidak
memiliki sayap.
Di bagian metasoma (perut) semut terdapat banyak organ
dalam yang penting, termasuk organ reproduksi. Beberapa spesies semut juga
memiliki sengat
yang terhubung dengan semacam kelenjar beracun untuk melumpuhkan mangsa dan melindungi sarangnya. Spesies semut seperti Formica
yessensis memiliki kelenjar penghasil asam semut yang bisa disemprotkan ke arah musuh
untuk pertahanan.
b.Kecoa
Kecoa atau coro adalah insekta dari ordo Blattodea yang kurang lebih
terdiri dari 3.500 spesies dalam 6 familia. Kecoa terdapat hampir di seluruh
belahan bumi, kecuali di wilayah kutub. Di antara spesies yang
paling terkenal adalah kecoa
Amerika, Periplaneta americana, yang memiliki panjang 3 cm, kecoa
Jerman, Blattella germanica, dengan panjang ±1½ cm, dan kecoa
Asia, Blattella asahinai, dengan panjang juga sekitar 1½ cm.
Kecoa sering dianggap sebagai hama dalam bangunan, walaupun
hanya sedikit dari ribuan spesies kecoa yang termasuk
dalam kategori ini.
KLASIFIKASI KECOA
Kerajaan:
|
||
Filum:
|
||
Kelas:
|
||
Upakelas:
|
||
Infrakelas:
|
||
Superordo:
|
||
Ordo:
|
Blattodea
|
|
Family
|
||
c.Lebah
Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang
dikenal karena suka hidup berkelompokm meskipun sebenarnya tidak semua lebah
bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku/familia Apidae (ordo Hymenoptera:
serangga bersayap selaput). Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah
dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika.
Sebagai serangga, ia mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat
sarangnya di atas bukit,
di pohon kayu dan
pada atap rumah.
Sarangnya dibangun dari malam yang terdapat dalam badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari
KLASIFIKASI LEBAH
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Hymenoptera
Famili: Apidae
Bangsa: Apini
Genus: Apis
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Hymenoptera
Famili: Apidae
Bangsa: Apini
Genus: Apis
Spesies : Apis
andreniformis
d. lalat
Lalat adalah
jenis serangga
yang berasal dari subordo Cyclorrapha ordo
Diptera. Secara morfologi lalat
dibedakan dari nyamuk
(subordo Nematocera) berdasarkan ukuran antenanya; lalat
berantena pendek, sedangkan nyamuk berantena panjang[1].
Lalat umumnya mempunyai sepasang sayap asli serta sepasang sayap kecil yang
digunakan untuk menjaga stabilitas saat terbang. Lalat sering hidup di antara
manusia dan sebagian jenis dapat menyebabkan penyakit yang serius. Lalat
disebut penyebar penyakit yang sangat serius karena setiap lalat hinggap di
suatu tempat, kurang lebih 125.000 kuman yang jatuh ke tempat tersebut.
Lalat sangat mengandalkan penglihatan
untuk bertahan hidup. Mata majemuk lalat terdiri
atas ribuan lensa
dan sangat peka terhadap gerakan. Beberapa jenis lalat memiliki penglihatan
tiga dimensi yang akurat. Beberapa jenis lalat lain, misalnya Ormia ochracea,
memiliki organ pendengaran .
gambar lalat
Klasifikasi
lalat :
Kelas: Insecta
Ordo: Diptera
Famili: Glossinidae
Genus: Glossina
Species: morsitans
e.belalang
Belalang adalah serangga herbivora
dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera. Serangga ini
memiliki antena yang hampir selalu
lebih pendek dari tubuhnya dan juga memiliki ovipositor pendek. Suara yang
ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya
terhadap sayap depan atau abdomen (disebut stridulasi),
atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang
dan kuat yang cocok untuk melompat. Serangga ini umumnya bersayap, walaupun
sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang. Belalang betina umumnya
berukuran lebih besar dari belalang jantan
Klasifikasi
belalang
Family: Tridactyloidea
F. Nying-nying (Xenos wheeleri)
Hewan ini mempunyai bahasa indonesia Nying-nying, dan
bahasa daerah lombok Sereset. Hewam ini biasanya keluar pada waktu menjelang
malam..Hewan ini adalah salah satu jenis serangga yang ditemukan pada praktikum
kami.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
a.
Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan yang telah dilakukan setelah dianalis dan dibahas secara
seksama dapat diambil kesimpulan :
- Tingkat keanekaragan serangga siang di lahan pertania n bapak Syamsul lutfi adalah tinggi
- Tingkat keanekaragan serangga malam di lahan pertania n bapak Syamsul lutfi adalah rendah
- Pada hewan-hewan anggota filum artrphoda sudah lebih beradaptasi dengan lingkungan darat, air, bahkan pada kelompok insekta umunya dapat terbang, seperti lalat, lebah, Nying-nying dan lain-lain
- Anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita misalnya lalat, kupu- kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang
- Anggota insekta sangat beragam, tetapi memiliki cirri khusus,yaitu kakinya berjumlah enam buah,sehingga disebut juga hexapoda.
b.Saran
Pada waktu melakukan
pengamatan mengenai serangga malam dan serangga siang sebaiknya waktunya lebih
panjang, misalnya praktiknya dilakukan selama satu minggu dan tempat penelitian
juga harus pilih tempat yang bisa menjadi suatu tempat sampel yang tepat .
Penelitian lapangan tentang serangga malam dan siang sebaiknya dilakukan pada
musim panas, sehingga turunnya hujan tidak menjadi kendala dalam melakukan
praktik lapangan ini. Pembuatan titik sampel lebih diperbanyak lagi untuk
memperleh data yang Valid.
DAFTAR PUSTAKA
Kastawi Y,dkk.2005.zoologi avertebrata.UM Press :
Malang
Anonim.2010.ciri-ciri
insecta. http://id.wikipedia.org/wiki/Lalat
: Diakses : 30 Januari 2010 : 17 pm
Anonim.2010.Kecoa. http://id.wikipedia.org/wiki/kecoa : Diakses : 30 Januari
2010 : 20 pm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar